Skip to main content

:: Syurgamu Sayang ::

Bulan penuh rahmat,barakah dan maghfiroh akhirnya tlah berlalu. Begitu cepatnya waktu berjalan, tak ku rasa akhirnya bulan yang sangat ku rindukan itu akhirnya tlah berakhir.
Kemenangan pun tlah ku raih, dengan perasaan suka cita ku mulai kembali dengan berbagai aktifitasku.
Dua tahun sudah ku terdampar di negeri penuh misteri, di negeri para nabi, di negeri yang sangat masyhur di alam dunia ini. Dua tahun sudah ku arungi kehidupan ini dengan penuh suka dan duka. Tak terasa memang, aku sudah semakin dewasa, sudah semakin mengerti akan arti dari kehidupan ini.
Aku, mahasiswi Universitas Kairo, tingkat III fakultas Adab, teman-teman biasa memanggilku Zahra. Tak biasa pergi bersama dengan teman-teman, suka akan kesendirian, tak suka akan keramaian, selalu menutup diri, egois, keras kepala, selalu ingin menang sendiri,. itulah salah satu dari banyak sifat yang mungkin orang-orang anggap sifat ini adalah sifat burukku.
Dengan modal keberanian dan penuh semangat untuk menimba ilmu di Negeri Fir'aun ini, akhirnya aku pun bisa menimba ilmu di salah satu Universitas masyhur di Mesir.
Tuhan memang Maha Adil, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Asal kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh dan senantiasa berdoa dan tawakal kepada-Nya.

Tahun pertama, sama sekali aku tak mengerti apa pun yang dikatakan orang-orang disekitarku. Tak ada seorang pun teman sebangsa yang tinggal bersamaku di Asrama Universitas Kairo, smuanya orang Mesir dan orang-orang asing. Akhirnya aku pun hanya bisa berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarku dengan bahasa Inggris. Dan syukurku pada Tuhan yang senantiasa memberi kemudahan padaku.
Begitu pun suasana di kampusku, tak ada satupun teman sebangsa bersamaku, terasa sangat sepi, sedih dan hampa…
Setiap hari ku pergi ke kampus, dari mulai pukul 09.00 pagi sampai pukul 03.00 sore, terkadang jika ada mata kuliah tambahan mungkin bisa sampai adzan magrib, aku bisa kembali ke asramaku.
Tahun pertama sangatlah membuatku selalu dan selalu ingin pulang. Explain dosen di kampus ku pun sama sekali tak bisa ku mengerti, dosen-dosen di kampus menjelaskan stiap mata kuliahnya dengan menggunakan bahasa Arab yang tak bisa ku mengerti, sampai akhirnya aku pun mengerti bahwa itu adalah bahasa amiyah(gaul) orang-orang Mesir. Sungguh sulit, sulit dan sulit. Stiap diadakan ujian harian, aku hanya bisa menyiasati ketidakfahamanku dengan menghafal seluruh isi kitab itu, tapi tentu tak smuanya ku hafalkan, aku meminta kepada teman orang Mesir untuk meringkaskan hal-hal penting yang mungkin akan keluar dari ujian itu, dan alhamdulillah aku pun bisa mengerjakan stiap ujian-ujian itu dengan baik.
Sedikit demi sedikit aku pun mulai faham dan bisa mengucapkan bahasa harian orang-orang Mesir.
Tahun pertama pun tlah kulalui…hasil ujian akhir tahun ku pun alhamdulillah cukup memuaskan…orangtua ku pun sangat berbangga hati dan penuh kebahagiaan.
Tahun ke dua, aku mulai lancar dan bisa menyesuaikan dengan orang-orang disekitarku. Suasana kampus pun mulai berkesan untukku,
Sampai akhirnya…
"Zahra, izzayyik? Enti 'amla eh? Ma syuftikisy min zaman, enti kunti fein? Wahesytinii!!"sapa temanku Khadijah.
Khadijah, dia temanku dari mulai tahun pertama, aku mengenalnya ketika aku duduk di Masjid kampus menunggu jam Muhadoroh ke-2 ku, dia di Fakultas Hukum, orangnya snagatlah cantik, kulitnya yang putih merona, hidungnya yang bangir, mata hijau hazelnya yang indah&bulu matanya yang lentik dan panjang, bibir tipis merah jambu
nan mungil, alis yang tebal&hitam…sorot matanya yang sayu, penuh dengan kelembutan dan kasih sayang, pintar bergaul dengan baik, yang pasti dia sangatlah enak untuk diajak bicara dan berteman. Hanya dialah teman satu-satunya yang senantiasa mengerti apa yang sedang terjadi denganku. Dan setelah sekian lama tak berjumpa dengannya, ditempat yang sama dan hal yang sama aku berjumpa lagi dengannya.
"Khadijah….!" Aku pun langsung memeluknya, memang lama sekali kita tak bertemu karena liburan akhir tahun yang lumayan lama juga.
"ana asifah ya Khadijah, mafisy akhbar minni, ma mobaili aslan doo'it, 'asyan keda ana ma'arofsyi hattasil biki zay??" kataku kembali kepadanya.
"walla haga ya habibty, elmuhim enti kwayyisah? Akhbar 'ailatik zay? Wa Ramadhan?" dia menyerbu ku dengan beribu pertanyaan yang mungkin aku tak bisa menceritakannya sekaligus.
Aku pun akhirnya bercerita panjang lebar dengannya, senang sekali hati ini bisa menceritakan smuanya kepada sahabat sejatiku yang sangat aku cintai. Sampai tak terasa akhirnya aku harus segera beranjak dari tempatku karena jam telah menunjukan waktunya kepadaku untuk segera pergi mengikuti Muhadorohku yang ke-2.
"mesyi ya Khadijah ya habibty, lazim amsyi dilwa'ti, mumkin raqm mobailik? Hattasil biki insyaAllah? Enti wahesytini awiy…" kataku padanya…
"tob'an ya ruuhi…ma tinsisy ittasil 'alayya…ana khaifah misy hasyuufik teni, inni uhibbuki fillah ya Zahra ya Habibty…" katanya sambil memelukku erat, tak biasanya dia seperti ini, aku hanya berfikir mungkin karena memang sudah lama kita tak jumpa…
Akhirnya dia pun segera memberikan secarik kertas bertuliskan nomer hapenya kepadaku.
"yallah…Bye bye…Ma'a alfu salaamah" kataku sebagai ucap perpisahan.


Hari-hari pun berlalu seperti biasanya, aku sangatlah sibuk dengan tugas-tugas yang di berikan Dosen di kampus kepadaku. Sampai tak ada waktu lagi untukku bermain ke rumah teman sebangsaku. Biasanya, dulu setiap aku punya waktu luang, aku pergi ke rumah teman sebangsaku, dan jalan-jalan, main kesana kemari sepuasnya dengan mereka. Tapi sekarang, rasanya tak sempat sudah aku pergi main ke rumah teman sebangsaku. Ujian term pertama, sudah di depan mata. Para Dosen pun sibuk dengan memberikan tugas-tugas kepada para Mahasiswa nya. Begitu pula denganku, sibuklah sudah hari-hariku dengan mengerjakan tugas-tugas yang tak selesai-selesainya ku kerjakan.

"ya Rabbiii…mudahkanlah selalu urusan-urusanku ini…" senantiasa ku panjatkan do'a kepada-Nya, kepada Sang Pemberi Kemudahan.
Hari ini sangat cape terasa, setelah ku pergi ke Idaroh Wafiddien, aku harus pergi ke Mugamma di Tahrir, untuk memperpanjang visa ku yang sudah mau habis.
Alhamdulillah, akhirnya aku pun dapat memberi hak kepada badanku yang sudah meminta untuk istirahat.
Ku rebahkan badan ini di sirir asrama, nikmat terasa…Alhamdulillah ya Allah…
Tiba-tiba, aku teringat Khadijah, ya Khadijah sahabatku, Khadijah teman karibku, kenapa aku lama tak mendengar kabarnya, dari pertemuanku di Masjid Kampus sampai sekarang aku tak melihatnya, aku pun sampai sekarang tak tahu dimana ku simpan kertas dengan tulisan nomer hpnya itu, karena waktu itu aku sangat terburu-buru mengejar waktu Muhadorohku, karena waktu itu Dosen yang akan memberi Muhadoroh sangatlah terkenal dengan Kedisiplinan nya, kalau ada Mahasiswanya yang terlambat masuk dengan alasan apa pun tak bisa mengikuti Muhadoroh dengannya, dan kalau sampai kita tidak mengikuti Muhadorohnya sebanyak 3 kali maka kita tidak dapat mengikuti ujian akhir tahun.
"Oooh… Khadijah,,kemanakah duhai sahabat baikku? Apakah kabarmu sekarang ya habibty?" renungku mengenang masa-masa lalu dengannya yang penuh dengan kegembiraan.
Khadijah memang orang yang periang, tak pernah ku lihat di raut wajahnya ada sekerat kesedihan. Apapun yang sedang terjadi dengannya, dia selalu bilang kepadaku bahwa dalam stiap kesulitan pasti akan dating kemudahan dari-Nya, dalam setiap kesedihan pasti akan datang kebahagiaan dan itu smua hanyalah dari-Nya, tak perlulah kita selalu terhanyut dalam kesedihan atau pun kebahagiaan, selalu bersyukurlah dengan apa yang sedang kita alami, dengan apa yang sedang terjadi dengan kita, selalu Husnudzon lah dengan apa yang telah ditentukan Allah, Dia-lah segalanya, tak patutlah kita berburuk sangka kepada-Nya, Dia-lah Allah Sang Penguasa Langit dan Bumi, dari-Nya lah kita berasal dan kepada-Nya lah kita kembali…
Terkadang memang ku lihat dia orangnya sangatlah misterius, berbeda sekali dengan adab, sifat, dan kebiasaan orang Mesir yang lain, dia sangatlah berbeda,,
Semenjak aku mengenalnya pertama kali, aku rasa memang dia sangatlah berbeda, entahlah dari apa dan mana aku bisa berfikir demikian, sampai akahirnya aku pun tahu sifat-sifat terpuji dia, tak pernahlah dia berkata kasar, tak pernahlah dia melarang aku melakukan ini melakukan itu seperti kebanyakan teman-temannya yang melarangku untuk memakai celana panjang, melarangku untuk berbicara dengan teman lelaki, melarangku untuk memakai krudung pendek, menyuruhku untuk memaki cadar, dan hal lain lagi yang tak pernah aku mengerti…
Khadijah sangatlah disukai banyak teman-temannya, walaupun tak satu fakultas dengannya, aku sering mendapat cerita dari teman-temannya yang satu fakultas denganku, dia sangatlah bijaksana, sangatlah ramah-tamah, dekat dengannya sangatlah menyejukkan hati, sifat kasih sayangnya, lemah lembutnya,,,
Dia termasuk mahasiswi masyhur di fakultasnya, selain di tahun pertama menjadi Mahasiswi teladan di fakultasnya, dia juga menjadi ketua kumpulan akhwatul muslimin…dan aku pun g pernah tahu apa itu akhwatul muslimin…
Khadijah pun tak pernah bercerita kepadaku, apa itu akhwat muslimin…
Dan aku pun tak pernah bertanya kepadanya tentang hal ini…

"oOoh,,Khadijah ya habibty…ana Aasifah giddan, elwara' ma'arafsy fein? Enti Wahesyitni awiy" renungku kembali.


Hari yang begitu dingin, dingin yang menusuk-nusuk tulangku,
 dan memang di Mesir sedang musim dingin, ujian term pertama pun tinggal beberapa hari lagi,,,
Ukh…masih banyak lagi tugas yang belum kuselesaikan…aku sudah menggerutu dari tadi, sampai aku teringat pesan sahabat karibku Khadijah…"Rabbuna yusahhil fi kulli hagah ya habibty…If'ali wa laazim kitiir du'aa Kaman…insyaAllah Hatinggah we hatgiib imtiyaaz biiznillah
" katanya dengan kelembutan dan kasih saying
Akhirnya dengan semangat kata-kata sahabat tercintaku yang tak tahu kabarnya bagaimana, aku pun mulai lagi mengerjakan tugas-tugas ku dengan penuh kesabaran, semangat...
Aku memang sangat merindukan sahabat baikku ini, duhai Khadijah dimanakah engkau? Bagaimanakah kabarmu sobat?
Biasanya di tahun pertama dan kedua ketika kita akan mulai ujian dia selalu dan selalu memberi semangat kepadaku, begitu pula aku kepadanya, walau hanya dengan MissedCall atau sms di waktu-waktu khusus untuk belajar dan untuk shalat!!
Ooooh sahabatku,, rinduku slalu untukmu!

Hari pertama ujian telah datang….
Aku duduk di tempatku yang telah tertera raqm julus dan namaku itu, dan mulailah aku berdo'a :
Bismillahirrahmaanirrahiiiim….

رب أدخلني مدخل صدق وأخرجني مخرج صدق وإجعل لي من لدنك سلطاناً نصيراً
اللهم لاسهل إلاماجعلته سهل فإنك إن شئت جعلت الصعب سهلا
رب اشرح لي صدري ويسرلي أمري واحلل عقدة من لساني يفقهوا قولي

Amiin ya Rabb, ya Rabbal 'alamiin…
Ku mulai mengerjakan dari soal yang ku anggap lebih mudah, slalu ku ingat pesan ayah dan sahabat tercintaku, kalau mengerjakan ujian haruslah dengan tenang, kerjakan soal-soal yang dianggap mudah, percaya pada diri bisa mengerjakannya, jika lupa janganlah cemas, bacalah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW….


Alhamdulillah…
Akhirnya ujian term pertama sudahlah berakhir…
Natijah insyaAllah turun dua minggu mendatang,,,
Ya Rabb…semoga hasilnya memuaskan dan mendapat ridla-Mu, do'aku slalu pada-Nya…
Dan sekarang….
Waktunya nyantei-nyantei…
Tapi…ada sedikit kegundahan di hatiku,, ya,, kegundahan yang tiada taranya,, KHADIJAH…
Ya,,Sahabat tercintaku…kemanakah dia???
Sama sekali tak ada kabar darinya, aku akui memang aku sangat sibuk dengan tugas dan tugas,,belajar dan belajar,,
Aku pernah bertanya kepada teman-teman sekumpulannya, dan se-fakultasnya, tapi tak ada satu pun yang mengetahui keberadaannya, hanya saja mereka berkata, mungkin dia sibuk dengan akhwat muslimin, sepertinya sedang ada sesuatu hal yang sedang mereka persiapkan tapi kita pun tak mengetahuinya, karena seperti yang kita tahu bahwa daulah ini sangatlah membenci pada kumpulan akhwat&ikhwan muslimin, maka dari itu mereka tak mahu tahu apa yang sedang dipersiapkan oleh para ikhwan&akhwat muslimin, bisa gawat kalo ikut campur….kata mereka…
Oooh…
Rabb, lindungilah Khadijah sahabat baikku....


Alhamdulillah,
Natijahku pun turun,,,
Dengan bersyukur kepada-Nya ku sangat senang sekali, karena hasilnya Alhamdulillah sangatlah memuaskan, walaupun ada 1 mata kuliah yang hanya bisa ku raih dengan nilai Jayyid saja, yang lainnya Jayyid jiddan dan imtiyaz…
Hamdulillah ya Rabb…

Liburan nus sanah telah tiba,
Tapi tetap hatiku sangatlah gundah, ya Khadijah…ku rindukan engkau slalu ya habibty…
Akhirnya,
Aku pun memberanikan diri untuk bisa mencari tau tentang keberadaannya,,
Aku tanya kepada teman-teman sekumpulannya dimanakah Khadijah berada, dan mereka pun menjawab tidak tahu,,,tapi aku rasa ada hal yang disembunyikan mereka, aku pun tak berani untuk bertanya,
Dan akhirnya aku pun memberanikan diri untuk bertanya ke kantor bagian administrasi di fakultas hukum alamat rumah Khadijah…
Tapi,,entah mengapa pegawai yang bekerja disitu tak mau mamberikan alamat rumahnya, entah mengapa aku pun tak tahu???
"Ooooh…Khadijah, ada apa sebenarnya denganmu?" aku pun mulai berfikir yang tak pasti, berfikir yang tidak-tidak, berfikir hal-hal buruk yang mungkin bisa terjadi kepadanya, karena yang aku tahu kumpulan akhwat&ikhwan muslimin sangatlah dibenci oleh Negara…
"ya Rabbii…lindungilah Khadijah sahabatku,,berikanlah slalu dia kemudahan dalam menjalankan segala sesuatu yang sedang dia hadapi…" do'aku untuk sahabat tercintaku.

Liburan pun berlangsung….
Hampa terasa tanpamu duhai sahabatku….


"masyaAllah…cantiknya….!!wah…hebat banget cewe itu…orang Mesirkan??" kata Maryam sahabat sebangsaku ketika melihat berita di TV.
"Zahra…!!!coba lihat ada akhwat Mesir cantik sekali sedang diwawancarai wartawan tentang kegigihannya mengikuti jihad di Palestin,,Subhanalloh…MasyaAllah…Allohu Akbar…Dia sangatlah Hebat, kata-katanya sangatlah menggugah jiwa kaum Muslimin untuk ikut serta jihad fi sabilillaah..!!" lanjut Maryam
"bentar…aku lagi bikin sambel nih…ntar gak enak kalo aku tinggal…" kataku sambil terus melanjutkan acara bikin sambel,hihihi….
"Zahra..!!dia anak Universitas Kairo katanya…cepetan lihat sini,,tu kan kampus kamu…nyesel ntar g lihat temen sekampusmu yang hebat ini…iiiiiih cepetan atuh…bentaran aja!!!" kata Maryam teriak-teriak…
"ya,,,aku datang…" kataku…

"Khadijaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah…..ya Allah….Maryam…itu Khadijah…sahabat baikku yang aku ceritakan hilang itu….." kataku teriak kepada Maryam, dan tak terasa air mataku meleleh begitu saja…
"Khadijaah,, ternyata kamu akhirnya ikut juga jihad ke Palestin…tak kusangka kamu memang seorang Mujahidah pemberani,,,kau tinggalkan smuanya, demi jihad ke Palestin, kampus, kluarga, teman-teman, smuanya…!!ya Rabb…lindungilah dia" kataku

Akhirnya acara wawancara itu pun berakhir,
Ada juga akhwat lain selain Khadijah disitu, tapi aku sama sekali tak mengenalnya, mungkin bukan dari kampusku, atau mungkin bukan orang Mesir…
"Khadijah…akhirnya tercapai juga keinginanmu untuk pergi ke Palestin…untuk jihad melawan kebatilan,,sungguh mulia engkau duhai sahabatku…" kataku
Tak kusangka setiap dia bergurau denganku bahwa dia ingin sekali jihad ke Palestin akhirnya dia pergi juga,,
"Rabbi…semoga aku bisa bertemu kembali dengan sahabat tercintaku, Khadijah..!"

Akhirnya,
Setiap ada akhbar tentang perang di Palestin aku pun slalu dan slalu mengikutinya, sampai pada suatu hari, sangatlah mengejutkanku bahwa dikatakan ada beberapa mujahid dan mujahidah yang gugur di medan perang…
Dan dilayar TV tertulis,,,
Diantara ratusan orang yang meninggal, dari ikhwan dan akhwat…
Ku baca satu persatu…
Di urutan ke tujuh puluh tujuh….
"Khadijah Mohammad Fakhri"
"ya Rabbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb…..sahabatku….sahabatku tercinta…Khadijaaaaaaaaah…Selamat atas kemenanganmu sayang…selamat atas segala apa yang telah kau raih sayang…semoga engkau menjadi bidadari syurga disisi Allah SWT"


Teruntuk sahabat tercintaku Maryam,,,Do'aku slalu untukmu
                                                                                                       Cairo 10 0ktober 2007

Comments

Popular posts from this blog

Kerinduan

Wanita memang selalu ingin dimengerti, Wanita memang selalu ingin dipuji, Wanita memang selalu ingin dikasihi, Wanita memang selalu ingin disayangi, Wanita memang selalu ingin dicintai, Sayang, Ketahuilah bagaimana rasa sayang ini Ketahuilah bagaimana rasa cinta ini Ketahuilah bagaimana rasa rindu ini, Sayang ini sangat mendalam Cinta ini sangat menyatu dalam jiwa dan raga Rindu ini sangat menggebu,  Mengalir dalam darah Melebur dalam tulang dan rusuk kehidupan Menghembus dalam setiap nafas Sayang, Inginku kau tau itu Inginku kau mengerti itu Inginku kau selalu tau Bahwa aku selalu merindukanmu Bahwa aku selalu menanti kehadiranmu Bahwa aku selalu menunggu kedatanganmu Sungguh rindu ini, Sangat menyiksaku, Selalu dan selalu, Kan ku ucapkan selalu untukmu Really I love you Really I need you Really I miss you For my love hubby: I LOVE YOU Really I miss the time together

:: Being Model part.1 *Lady in Red* ::

Taken 21-04-2007 http://up2datetrimoda.com/ :: Summer style with eyeglasses ::

:: Puncak Kejenuhan ::

Ternyata hari ini aku kalah Kalah dengan segala apa yang telah menjadi ambisiku Aku rasa kemalasan telah menghantui Puncak kejenuhan ku temui Sebenarnya apa yang ku inginkan ?? Itulah pertanyaan mendasar yang harus aku jawab Setiap ku harus membuka mata di pagi hari Ku temui penyakit ganas muncul Penyakit yang sangat menggangguku Penyakit yang bisa menjalar jika kita tak mampu mengobatinya Ya, penyakit yang sangat kejam Penyakit yang dapat menghancurkan segalanya Ya, MALAS... Pagi buta ku harus bisa memerangi penyakit itu Harus bisa ku singkirkan dari tubuhku Sehingga aku bisa kembali berangan-angan Sehingga aku bisa kembali bermimpi Sehingga aku bisa kembali berusaha Sehingga aku bisa kembali mencoba Untuk gapai semua impianku Tapi pagi ini, Aku kalah dengan penyakit itu _________ ^_^ __________ Semoga hanya untuk hari ini saja. Males bangetttttttttttttttttttttttt!!! hikksss